In2021/2 Nasihat Kepada STT Syalom

Versi Cetakan PDF

[Nasihat kepada STT Syalom, Nias, Sumatera, Indonesia pada tanggal 30 Januari 2021, dalam rangka peletakan batu fondasi gedung baru.]

Shalom! Yahowu! Saya menyampaikan salam dari Gereja Baptis Reform Damansara di Kuala Lumpur. Pada saat khusus peletakan batu fondasi gedung baru untuk STT Syalom, mari kita arahkan perhatian kita pada dua hal — pertama mari kita mengenang dengan hati bersyukur perdiriannya STT ini, dan kedua, mari kita merenungkant firman Allah tentang pelatihan pemberita.

Perdirian STT ini terkait dengan tsunami 26 Desember 2004 dan gempa bumi yang berlaku tiga bulan kemudian pada bulan Maret 2005. Sebagai bagian dari upaya bantuan, STT ini didirikan. Nama-nama dari beberapa penggerak utama tidak boleh dilupakan. Selain orang-orang lokal seperti Pak Yohanes Liem, Tuhan memakai almarhum Pak Hanafi Yahya, dan teman-teman luar negeri seperti Pak Suh Sung Min dari Korea Selatan untuk membangun STT ini. Kami bersyukur kepada Allah visi STT belum mereda. Bahkan, visi itu terus berkembang.

Kemudian, marilah kita merenungkan bagian dari Kitab Suci, yaitu 2 Timotius 2: 2 yang berbunyi, “Apa yang telah engkau dengar dari padaku didepan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain.” Tiga perkara harus diperhatikan. Pertama, ada kesinambungan dalam menyampaikan kebenaran alkitabiah. Sistem kebenaran yang diajarkan dalam Alkitab diteruskan dari Paulus ke Timotius, dari Timotius ke orang lain, dan dari mereka ke orang lain. Empat generasi pemberita sedang dilihat. Kita tidak harus memikirkan masa lalu dan berhenti di situ. Kita tidak harus hanya memikirkan saat ini. Tetapi kita harus berpikir untuk meneruskan kebenaran kepada generasi berikutnya dan generasi setelah itu. Jika kita semua berpikir seperti itu, kebenaran akan diteruskan sampai Kristus kembali untuk menghakimi dunia.

Kedua, pria dan wanita setia yang terlibat dalam pekerjaan ini, Paulus telah menerima wahyu dari Tuhan. Dia menyampaikan wahyu melalui kata kepada Timotius di antara banyak saksi. Timotius harus menyampaikan kebenaran kepada generasi berikutnya, yang akan dimenyampaikannya ke generasi berikut. Kebenaran tidak boleh diubah saat diteruskan. Penerapan kebenaran itu dapat bervariasi sesuai dengan keadaan, tetapi kebenaran itu sendiri tidak boleh diubah. Kebenaran itu merangkumi doktrin, methode, dan motif yang semuannya harus betul. Hanya orang yang setia yang bisa menyampaikan kebenaran dengan setia.

Ketiga, kebenaran diteruskan oleh orang-orang yang setia dalam konteks gereja lokal. Paulus adalah anggota jemaat di Antiokhia. Timotius ditempatkan oleh Paulus untuk menjadi pendeta jemaat di Efesus. Amanat Agung adalah tentang pendirian jemaat-jemaat yang setia. Pelatihan pemberita tidak boleh terlepas dari jemaat lokal. Para pemberita yang terlatih tidak boleh terlepas dari jemaat-jemaat lokal. Para pemberita harus menyampaikan kebenaran dengan mendirikan jemaat-jemaat lokal.

Singkatnya, kebenaran harus disampaikankan dari generasi ke generasi, oleh orang-orang yang setia, yang berada di jemaat-jemaat yang setia, dan yang mendirikan jemaat-jemaat yang setia. Semoga Tuhan membantu kita memenuhi tanggung jawab kita dengan setia. Marilah kita bersyukur karena bisa terlibat dalam pekerjaan besar Allah ini. Kepada Allah diberikan segala kemuliaan!

 

~~~~~